YLKI juga mengkritisi saran toilet di lokasi wisata. Menurutnya, pengelola destinasi wisata diharapkan dapat menambah fasilitas toilet dengan toilet portable dan menjamin ketersediaan airnya.

“Apalagi di saat libur Lebaran ini adanya jumlah antrian di toilet, terutama toilet perempuan, itu menunjukkan kurangnya fasilitas. Padahal jumlah toilet perempuan seharusnya lebih banyak daripada toilet laki-laki.”

Terakhir, YLKI juga meminta Dinas Pariwisata dan juga pengelola wisata tersebut harus memonitor harga-harga makanan dan minuman supaya tidak melampaui batas wajar dan merugikan konsumen.

Untuk itu, pengelola warung dan restoran harus mencantumkan daftar menu sekaligus dengan daftar harga yang transparan. “Pengunjung wisata jangan dieksploitasi dengan harga makanan atau minuman yang ugal-ugalan.”

[Busthomi]

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu