Ankara, aktual.com – Kepala Pusat Penelitian Strategi dan Politik Energi (TESPAM) Turki, Oguzhan Akyener menjelaskan fasilitas gas Laut Hitam akan memberikan kontribusi anggaran yang signifikan. Dengan mengambil harga spot rata-rata 10 lira per meter kubik, Akyener bahkan menghitung pembangunan fasilitas gas tahap pertama tersebut dapat menyumbang 35 miliar lira (USD1,8 miliar) bagi perekonomian negara.
Sejak penemuan gas alam pertama pada 2020 di provinsi Zonguldak di Laut Hitam, lebih dari 8.000 staf bekerja di darat dan 2.000 orang bekerja di tengah laut. Mereka telah menghabiskan lebih dari dua tahun bekerja dalam tiga shift untuk mengekstraksi gas dari bawah laut.
Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara peresmian di Fasilitas Pemrosesan Gas di Filyos untuk mengolah gas lokal yang dibawa ke darat ke fasilitas darat Ladang Gas Sakarya dari fasilitas produksi dasar laut yang terletak di kedalaman 2.200 meter di bawah permukaan laut, pada Kamis (20/4) lalu. Proses produksi gas tersebut akan dilakukan secara bertahap, dan rencananya lima sumur lainnya akan dioperasikan pada akhir September.
Akyener mengatakan kepada Anadolu bahwa produksi tahap pertama 10 juta meter kubik gas per hari dapat memenuhi 5–6 persen kebutuhan tahunan Turkiye, setara dengan produksi tahunan sebesar 3,6 miliar meter kubik. Tahap produksi kedua yang akan dimulai pada tahun 2026, diperkirakan akan menghasilkan 40 juta meter kubik. Sementara fase ketiga yang direncanakan untuk tahun 2028 diharapkan menghasilkan 60 juta meter kubik produksi harian.
Dilansir dari Anadolu Agency, Turkiye ingin menjadi lebih mandiri dalam sektor energi, memanfaatkan sumber daya energinya sendiri untuk mengurangi impor gas yang mahal.
“Kami akan meninjau kontrak gas alam yang baru dengan hati-hati setelah kontrak (dengan pihak lain) berakhir,” kata Akyener.
Pada Agustus 2020, sekitar 320 miliar meter kubik gas alam ditemukan di sumur Tuna-1 di Laut Hitam, yang menjadikannya penemuan gas terbesar dalam sejarah negara itu. Dengan tambahan 85 miliar meter kubik yang ditemukan pada Oktober 2020, jumlah total cadangan gas yang ditemukan adalah 405 miliar meter kubik.
Setelah penemuan 135 miliar meter kubik di sumur Amasra-1 pada Juni 2021, cadangan gas Laut Hitam kini berjumlah 540 miliar meter kubik. Selanjutnya 58 miliar meter kubik gas ditemukan pada Desember 2022 di sumur Caycuma-1 di sebelah barat daya Laut Hitam.
Evaluasi ulang cadangan gas menemukan bahwa total cadangan gas negara itu akan mencapai 710 miliar meter kubik pada akhir 2022, dengan nilai pasar sekitar USD1 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson