Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) hingga saat ini belum juga mengungkap secara gamblang dan transparan terkait proses tender minyak mentah yang dilakukan melalui Integrated Supply Chain (ISC). Padahal proses tender itu sendiri dikabarkan telah dimulai sejak Kamis 22 Januari 2014 lalu.

Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) menyatakan, memang sejak awal telah diperkirakan jika Daniel Purba selaku Senior Vice President ISC yang baru ditunjuk beberapa waktu lalu itu tidak akan bisa memenuhi rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) untuk melakukan tender secara terbuka.

“Sejak dini memang sudah diduga saat Daniel Purba jadi VP ISC Pertamina yang tujuannya hanya menggeser Petral. Tapi tidak akan mampu memenuhi apa yang direkomendasikan Tim RKTM agar ISC melakukan tender terbuka apalagi untuk melakukan tender dengan NOC atau IOC yang ikuti aturan dari MOPS,” kata Pendiri eSPeKaPe Teddy Syamsuri kepada Aktual.co di Jakarta, Senin (2/2).

Teddy menambahkan, saat ini memang tengah terjadi tarik-menarik antar kepentingan dalam proses tender tersebut. Akan tetapi, diperkirakan pada akhirnya yang memenangkan adalah kelompok dari Ari Soemarno.

“Tarik menarik itu jelas mengemuka ketika tender tertutup ISC Pertamina terpublikasi. Tapi diujungnya diduga kelompok Ari Soemarno yang akan keluar memenangi tender tersebut. Bagaimanapun publik tahu jika Daniel Purba adalah mantan Vice President ISC Pertamina saat Ari Soemarno menjabat Dirut Pertamina,” ujarnya.

Perlu diketahui, ketika Ari Soemarno, kakak dari Menteri BUMN Rini Soemarno, menjabat sebagai Dirut Petral, Daniel Purba sendiri berperan sebagai wakil Dirut Petral. Lalu, setelah Ari Soemarno naik jabatan menjadi Dirut Pertamina, ia menarik Daniel ke ISC dimana Senior Vice President ISC saat itu adalah Sudirman Said, yang kini jadi Menteri ESDM dalam kabinet kerja Jokowi-JK. Sekaligus mengalihkan fungsi pengadaan minyak mentah dari Petral ke ISC.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pekan kemarin ISC pertama kalinya melakukan teder Minyak Mentah. Tender ini dimenangkan oleh Socar dengan Minyak mentah Azeri sebanyak 2 juta barrel dan Vitol dengan minyak mentah Nigeria (qua iboe) sebanyak 2 juta barrel dengan harga premium USD4,40 diatas dtd brent. Padahal ada penawar dari peserta tender lain untuk minyak mentah Nigeria (qua iboe/bonny light) yang harganya premiumnya USD4,34 di atas dtd brent atau 6 sen lebih rendah. Kerugian pertamina dalam tender pertama tersebut diperkirakan minimum USD120 ribu masuk kantong Daniel Purba atau Ari Soemarno.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka