Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi VII DPR RI Hari Purnomo mengatakan bahwa dirinya hingga saat ini masih belum melihat transparansi dari PT Pertamina (Persero) dalam melakukan pengadaan minyak mentah atau Bahan Bakar Minyak.

Seperti diketahui, Pertamina melalui unit usahanya, Integrated Supply Chain (ISC) dikabarkan kembali melakukan tender pengadaan minyak mentah atau Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk yang kedua kalinya sejak fungsi pengadaan dilimpahkan dari anak usaha Pertamina, yakni Petral kepada ISC.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Aktual.co, proses tender telah dimulai sejak Februari 2015 lalu. Masa penawaran pun telah ditutup sejak 26 Februari 2015. Meski begitu, hingga saat ini masih belum ada keterbukaan informasi terkait proses tender dari Pertamina kepada publik.

“Saya tidak melihat antara Petral, ISC dengan yang lalu itu berbeda, sama saja sebetulnya. Tinggal kita sekarang sangat tergantung pada niat politik manajemen Pertamina. Apakah mau membaik atau tidak,” kata Hari saat ditemui di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/3).

Politikus fraksi Gerindra itu menuturkan, dirinya juga tidak melihat ISC saat ini sebagai unit Pertamina yang sudah terbukti lebih baik dari sistem yang sebelumnya. Untuk itu, pihaknya akan terus memantau kinerja dari Pertamina khususnya ISC dalam proyek importasi migas.

“Saya dari komisi VII tidak melihat ISC ini sesuatu yang memang sudah proven atau terbukti lebih baik dari sistem yang lalu, belum tentu, kita lihat nanti. Makanya kita pantau terus, saya lihat itu hanya ganti wadah saja. Saya melihat begitu. Mudah-mudahan pendapat saya ini keliru. Saya belum bisa menyimpulkan apakah dengan ISC ini pertamina memang betul-betul bisa menghemat dalam konteks importasi BBM maupun minyak mentah,” ungkapnya.

Sementara dari segi transparansi, menurut Hari, hal itu juga masih belum terlihat secara siginifikan dari ISC yang dipimpin oleh Daniel Purba tersebut.

“Semua serba tertutup,” tukas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka