Aktual.com – Seorang tentara Angkatan Darat Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea Selatan dilaporkan telah melintasi perbatasan secara ilegal dengan persenjataan lengkap dan berada dalam tahanan Korea Utara, menurut pernyataan para pejabat pada Selasa (18/7).
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, dan pejabat lainnya menyatakan bahwa tentara tersebut dengan sengaja melewati jalur demarkasi militer dan memasuki wilayah Korea Utara pada sore hari waktu setempat.
“Mengingat situasi ini, kami saat ini mengawasi dengan ketat dan sedang menyelidiki insiden ini. Kami juga berusaha untuk memberitahu keluarga terdekat prajurit dan melibatkan mereka dalam penanganan kasus ini,” kata Menteri Pertahanan, Lloyd Austin, dalam konferensi pers.
Kementerian Luar Negeri juga menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan warga negara AS di luar negeri tetap menjadi prioritas utama. Pentagon telah menghubungi Korea Utara terkait kasus ini.
Prajurit yang teridentifikasi sebagai Travis King merupakan seorang prajurit kelas dua pada Angkatan Darat, menurut juru bicara militer, Bryce Dubee.
Tindakan ilegal ini akan membuat King menghadapi tindakan disipliner, mengutip pejabat AS melalui kantor berita Reuters.
Menurut Komando PBB yang dipimpin oleh AS, King sedang melakukan tur di desa gencatan senjata antara Korea, Panmunjeom, sebelum akhirnya melintasi perbatasan dan memasuki Korea Utara.
Komando PBB tengah bekerja sama dengan militer Korea Utara untuk menyelesaikan insiden ini.
AS dan Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik. Oleh karena itu, AS diharapkan akan mengajukan permohonan kepada Korea Utara untuk membebaskan warganya.
Beberapa analis mengatakan bahwa Korea Utara mungkin akan menggunakan kasus ini sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi masa depan dengan AS.
Selama ini, Komando PBB telah bertugas melakukan pengawasan di Kawasan Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rohadi M Raja