A Palestinian journalist working for the local radio station Al-Hurria, inspects damage caused by the Israeli army to their offices, in the occupied West Bank city of Hebron, on November 3, 2015. The Israeli army raided the Palestinian radio station, confiscating equipment and causing significant damage, the station said, after the military accused it of celebrating attacks on Israelis. AFP PHOTO / HAZEM BADER

Yerusalem, Aktual.com – Angkatan Darat Israel, merazia dan menutup stasiun radio Palestina, Selasa (3/11), dan menyita peralatan yang menyebabkan kerusakan berat setelah mereka menuduh radio tersebut menyiarkan perayaan serangan terhadap Israel.

“Belasan tentara menerobos masuk stasiun radio Al-Hurria di Hebron di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Selasa dini hari,” kata Direktur Stasiun Radio Al-Hurria Ayman Al Qawasmi dalam video yang diposting secara “online”, dikutip dari AFP, Rabu (4/11).

Pihak tentara mengatakan bahwa radio tersebut ditutup atas liputan “memuji-muji serangan terhadap Israel”.

Direktur Al-Hurria mengatakan para tentara mendekati stasiun tersebut pada pukul 02.00 waktu setempat.

“Kami berpikir hal itu berkaitan dengan kampanye penangkapan, akan tetapi mendadak melihat mereka menjadikan tempat radio ini sebagai target,” ujarnya.

“Sayangnya mereka merusak semua yang ada di dalam gedung, ada yang tersisa… Mereka menyita alat penyiaran, mikrofon,” tambahnya.

Ikatan Jurnalis Palestina mengatakan, stasiun telah diberitahukan mengenai penutupan hingga April dan menganggap keputusan tersebut sebagai sebuah “kejahatan yang mengerikan dan keji yang mencerminkan (Israel) sebagai barbar, pelaku kriminal, meneror secara mental terhadap media Palestina.”

Angkatan Darat Israel mengatakan media hasutan sebagai faktor kunci dalam “gangguan, harapan, dan perayaan gelombang baru terorisme”.

Stasiun, kata militer, “dorongan serangan penikaman, korban kerusuhan, berita palsu, dan klaim jahat pasukan keamanan mengeksekusi dan menculik warga Palestina dalam upaya memprovokasi kekerasan.” Dalam dua pekan terakhir, sekitar 20 pemuda Palestina tertembak oleh pasukan Israeli di sekitar Hebron. Pasukan Israel menuduh mereka mencoba menikam serdadu atau warga Israel.

Al-Hurria didirikan di Jalur Gaza pada 2002 oleh Fatah, partai politik pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas, kata tentara Israel.

Setelah Jalur Gaza diambil alih oleh gerakan Islam Hamas, stasiun tersebut dipindahkan ke Hebron di Tepi Barat, katanya pula.

Pasukan Israel menutup radio tersebut dua kali, pada 2002 dan 2008.

Artikel ini ditulis oleh: