Jakarta, Aktual.com — Kapal ternak yang diproyeksikan pemerintah untuk mengangkut sapi dari Nusa Tengara Barat (NTB) terancam beralih fungsi menjadi pengakuan manusia, pasalnya pemerintah gagal memroduksi ketersediaan sapi untuk diangkut.
Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang mengatakan bahwa pemerintah tidak punya perencanaan agribisnis sapi dengan baik sehingga populasi sapi tidak mampu dimanajemen dengan stabil.
“Kapal ternak dari sisi efektivitas, oke, tapi masalahnya kepastian, cadangan di NTB berapa, terus sapi itu bukan milik pemerintah. Jadi jangan sampai kapal ini beberapa waktu nanti menjadi kapal pengangkut orang akibat pemerintah tidak punya perencanaan yang baik untuk peningkatan populasi sapi,” katanya di Jakarta, Rabu (23/2).
Dia membeberkan data konsumsi sapi di negara Argentina sebanyak 55 kg per kapita dalam setahun, Singapura sebesar 15kg per kapita, Philipina 7 kg per kapita, sedangkan Indonesia hanya 2,61 per kapita dalam setahun.
Menurutnya angka tersebut sangat kecil sehingga banyak warga Indonesia yang tidak terpenuhi nilai gizi dari daging sapi.
“Konsumsi tahun ini 2,61 kg per kapita, sangat rendah, maka banyak sekali orang tidak kedapatan untuk memakan daging sapi. ‘Bangunlah Jiwanya Bangunlah raga’ dalam lirik lagu Indonesi raya tidak terbangun, karena raganya kurang gizi daging,” sindirnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka