Jakarta, Aktual.com – Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit terancam dicopot, menyusul kritik keras Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap kinerja Dishub DKI.
Namun saat dikonfirmasi mengenai pernyataan Ahok, Benjamin hanya menjawab singkat, “No comment dulu ya,” kata dia, lewat pesan singkat, di Jakarta Kamis (18/6).
Diberitakan sebelumnya, Ahok mengaku kesal dengan kinerja Dishub DKI terkait beberapa permasalahan.
Antara lain, mulai persoalan mangkirnya 300 anggota Dishub yang mengawasi jalan dari pantauan Smart City. Kemudian adanya oknum Dishub di lapangan yang kedapatan terima pungli dari supir metromini di Bundaran HI yang terekam video.
Belum lagi persoalan taksi gelap yakni Uber Taksi yang hingga kini belum ada tindakan tegas dari Dishub.
Menyusul soal molornya realisasi pengoperasian Electronic Road Pricing (ERP) yang hingga pertengahan Juni ini belum juga terlihat tanda-tanda bakal dimulai.
Molornya penerapan ERP, menurut Ahok merupakan kesalahan Dinas Perhubungan dan Transportasi. Bahkan dia terang-terangan menyebut sudah memasukkan nama Kadishub Benjamin Bukit untuk diganti.
“Saya pesimis kalau lihat orang-orangnya (Dishub) kaya begitu. Kemungkinan akan diganti kita lagi evaluasi,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (17/6) kemarin.
Sebelum menjadi Kadishub DKI, Benjamin sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Dishub DKI. Dia diangkat menggantikan M Akbar.
Tak lama setelah diangkat sebagai Kadishub, Benjamin sebenarnya sudah ‘meneken kontrak’ untuk tiga bulan pertama membereskan berbagai persoalan transportasi di Jakarta. Seperti membereskan persoalan angkot ngetem di Jakarta yang dianggap bikin macet, angkutan umum liar, pengelolaan angkot ke TransJakarta, ERP.
Artikel ini ditulis oleh: