Meski mereka masih ketakutan dan panik serta menangis ketika terjadi gempa susulan, namun mereka tetap berharap bisa segera kembali ke sekolah.
Lebih lanjut Nahar mengatakan, saat ini Kemensos menggandeng 22 lembaga yang bergerak dalam perlindungan anak dalam penanganan anak-anak korban gempa.
“Jumlah lembaga bisa terus bertambah dan semua sepakat untuk saling mendukung untuk melindungi anak-anak korban gempa,” ujar Nahar.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid