Sedangkan naringin merupakan bioflavonoid yang berefek antijamur, antioksidan, antikanker, anti-atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah arteri), serta penurun lemak darah. Kedua zat ini dijumpai di kulit buah jeruk Bali.

Jeruk nipis mengandung limonin dan kalium sitrat. Limonin merupakan fitokimia yang melindungi paru-paru, menurunkan risiko menderita kanker, dan dapat menghambat pertumbuhan hama jeruk jenis tungau merah (Panonychus citri), mengurangi potensi reproduksi, dan menyebabkan kematian.

Limonin secara signifikan dapat memperlambat dan menghambat proliferation (perkembangbiakan) dari sel-sel tumor MCF-7, yang berperan di dalam kanker payudara secara in vivo. Aksi penghambatan ini ditentukan oleh dosis limonin yang digunakan dan jangka waktu pemakaian.

Adapun kalium sitrat menekan pembentukan batu ginjal. Selain itu, sebagian masyarakat menggunakan air perasan buah jeruk nipis sebagai deterjen pemutih alami, campuran pembuatan ragi untuk tape, dan melunakkan ikan yang akan dipepes.

Jeruk nipis juga mengandung minyak esensial, seperti 1,5 persen pinene, 1,4 persen sabinene, 1,8 persen myrcene, 2,4 persen telinene, 85,5 persen limonene. Minyak esensial ini efektif sebagai pengendali alami racun Aflatoxin yang diproduksi oleh jamur Aspergillus parasiticus serta Aspergillus flavus dan sering ditemukan pada makanan serta berbagai komoditas agrikultural.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin