Anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu, saat diskusi bertajuk ‘Menggali Freeport, Diantara Kepentingan Asing dan Kedaulatan Indonesia’ di WarunKomando, Tebet, Jakarta, Minggu (22/11). Freeport merupakan wujud VOC gaya baru dan sedang melakukan mapping kekuatan di Indonesia. Elit politik bukannya menjadi nasionalis yang ingin bisa menangkis serangkaian asimetris, namun justru berebut menjadi komprador dan perlu diingat penjajahan jaman sekarang tidak hanya menggunakan militer, namun bisa dari sektor energi maupun pangan. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan jika saat ini partainya tengah melakukan tiga simulasi pasangan calon kepala daerah Pilkada DKI 2017.

Simulasi itu dengan menempatkan kader partai banteng yang memiliki kursi paling banyak untuk menempati posisi sebagai calon gubernur, seperti komposisi di Pilkada DKI 2012 antara PDIP dengan Partai Gerindra.

“Ada wacana dan kita tengah dibuat tiga simulasi berdasarkan jumlah kursi bila nanti harus berkoalisi. dan kita jumlah PDIP lebih besar, kami mengulang posisi 2012 kemarin, dimana PDIP di saat itu mengusung Jokowi sebagai cagub, dan Gerindra yang ketika mengusung Ahok,” kata Masinton, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (23/8).

Ketiga simulasi pasangan yang akan dilakukan PDIP dengan menempatkan Ahok pada urutan kedua, yakni sebagai calon wakil gubernur. Skema simulasi itu, sambung Masinton, yakni Tri Rismaharini dipansangkan dengan Ahok (Risma-Ahok), Djarot-Ahok, dan FX Hadi Rudyatmo-Ahok.

“Jika Ahok ingin dan rela dicalonkan PDIP maka harus realistis untuk dicalonkan sebagai nomor dua (cawagub DKI),” tandas anggota dewan tersebut.

 

*Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang