Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) mulai menggeliat. Pada perdagangan hari ini, rupiah masih melanjutkan apresiasinya sejak kemarin. Kendati sentimen positif dalam negeri masih minim.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.343. Atau menguat tipis 5 poin dari penutupan kemarin di Rp13.348. Terlihat rupiah masih merangkak naik ke level positif di angka 13.342 pasca dibuka. Tapi di 15 menit pertama masih stagnan di Rp13.343. Dan di 30 menit kemudian turun ke Rp13.345.
Menurut analis pasar uang dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, laju rupiah masih dibayangi minimnya sentimen positif, namun kembali menguatnya laju mata uang Asia memberikan kesempatan selanjutnya pada Rupiah untuk dapat terapresiasi dari sebelumnya.
“Kenaikan sejumlah mata uang Asia itu mendapat manfaat dari pernyataan Yellen (Gubernur The Fed) di hadapan kongres AS,” kata dia, di Jakarta, Jumat (14/7).
Janet Yellen sendiri mengatakan, bank sentral AS (the Federal Reserve/The Fed) kemungkinan akan mulai mengurangi portofolio hingga mencapai US$ 4,5 triliun pada akhir tahun ini.
“Cara tersebut dianggapnya untuk merangsang ekonomi selama dan setelah krisis keuangan,” jelas dia.
Ditambah lain, kenaikan suku bunga The Fed pun diperkirakan tidak akan agresif. “Dengan begitu, kami pun melihat laju rupiah akhirnya dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk dapat terangkat,” katanya.
Meski demikian, lanjut Reza, kenaikan rupiah sendiri masih terbatas. Akan tetapi, peluang untuk kembali melanjutkan pergerakan positifnya masih potensial.
“Apalagi laju USD masih cenderung mengalami pelemahan terhadap sejumlah mata uang Asia, sehingga diharapkan dapat memberikan sentimen positif tambahan pada rupiah,” terangnya.
Dia memperkirakan, laju support rupiah sendiri akan bergerak di kisaran Rp13.374, sedang untuk level resisten akan berada di rentang Rp13.318.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid