Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo //ANTARA FOTO

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah menemui Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dalam rangka penerbitan Surat Berharga Negara pada 2018. Menurut Agus, koordinasi ini memang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas keuangan.

“Sebagaimana diamanatkan UU kalau misalnya pemerintah akan menjalankan APBN dan menerbitkan SBN di 2018 perlu konsultasi dengan BI. Kami mendiskusikan tentang ekonomi 2017, 2018, pasar keuangan global dan pasar keuangan domestik dan rencana penerbitkan SBN, strateginya, instrumennya,” ujar Agus di Jakarta, Senin (20/11).

Namun sayangnya Agus tidak mau mengungkap rencana jadwal penerbitan surat utang pada tahun depan.

Untuk diketahui pemerintah membutuhkan pembiayaan berasal dari utang sebesar Rp 399,2 triliun guna menambal defisit yang ditargetkan Rp 325,9 triliun atau 2,19 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 414,5 triliun dan pinjaman neto negatif Rp 15,3 triliun. Pemberian pinjaman negatif Rp 6,7 triliun, pembiayaan lainnya Rp 200 miliar, pembiayaan investasi negatif Rp 65,7 triliun, dan kewajiban penjaminan negatif Rp 1,1 triliun.

Sedangkan posisi utang pemerintah pusat membengkak Rp 3.866,45 triliun per September 2017. Jumlah ini bertambah sebesar Rp 40,66 triliun dalam satu bulan dibandingkan dengan posisi per Agustus 2017 yang sebesar Rp 3.825,79 triliun.

(reporter: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka