“Hal ini terjadi terutama disebabkan oleh kinerja keuangan Perusahaan yang baik dan harga penawaran saham yang menarik yaitu valuasi PER (price earning ratio) 2018 sebesar 5,8x dengan asumsi menggunakan proyeksi net income 2018,” jelas dia.

DUCK adalah emiten ke-43 yang tercatat di BEI tahun 2018 atau menjadi emiten ke-606.

Lebih jauh dia menegaskan, perseroan mengadakan program Employee Stock Allocartion (ESA) dengan mengalokasikan 0,006% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak 30.000 saham.

Selain itu, DUCK juga menerbitkan opsi saham untuk program Management and Employee Stock Ownership Program (MESOP) sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau sebanyak-banyaknya 128.333.000 lembar saham.

Dari proses IPO sendiri, perseroan mengantongi dana segar sebanyak Rp259 miliar lebih. Dan sesuai dengan prospektus, perseroan akan mengalokasikan sebesar 80 persen dana hasil IPO itu untuk ekspansi bisnis, membuka gerai baru dan merenovasi gerai yang ada.

“Dan sisanya sebesar 20 persen akan kami jadikan untuk modal kerja,” jelas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara