Jakarta, Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu mengatakan bahwa akan terjadi turbulensi di internal kepolisian dengan ditunjuknya Komjen pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri baru.

Hal itu bila dilihat dari angkatan pada masa pendidikan di Kepolisian pada tahun ’87, dengan melangkahi angkatan ’83, ’84, ’85, dan ’86.

“Mereka merasa terlangkahi. Lebih kepada sikologi. Tapi itu mempengaruhi kinerja kepolisian. Kalau terjadi guncangan yang hebat atau ada penolakan angkatan. Tapi dalam pandangan dan harapan saya semoga landai saja,” kata Masinton, di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (15/6).

Ia pun melihat bahwa penunjukan tersebut bukan lagi soal regenerasi biasa, melainkan adanya potensi potong generasi.

“Ini bukan lagi sekedar generasi biasa. (regenerasi) Tapi ini potong generasi. Itu yang perlu kita pertimbangkan faktor di internal kepolisian,” sebut dia.

Kendati demikian, Masinton, menghormati pilihan calon kapolri yang diajukan presiden sesuai dengan Undang-Undang.

“PDIP menghormati pilihan calon kapolri, selanjutnya tugas DPR sesuai UU Kepolisian No 2/2002 dalam pasal 11 disebutkan DPR memberikan persetujuan atau penolakan terhadap calon kapolri dalam masa 20 hari kerja,” tandas politikus PDIP itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Nebby