Direktur Utama PT Alfa Finance Indonesia, Adinda Artemessia, Co Founder Alfa Fintech SIA, Ingars Zagorkis dan Janis Rubins, perwakilan Alfa Fintech SIA menerangkan terkait kreditcepat sebagai solusi pembiayaan berbasis teknologi (Fintech)
Direktur Utama PT Alfa Finance Indonesia, Adinda Artemessia, Co Founder Alfa Fintech SIA, Ingars Zagorkis dan Janis Rubins, perwakilan Alfa Fintech SIA menerangkan terkait kreditcepat sebagai solusi pembiayaan berbasis teknologi (Fintech)

Jakarta, Aktual.com – Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkembangan ekonomi terbesar di Dunia menjadi daya tarik perusahaan pinjam meminjam uang mengepakkan sayapnya di Nusantara. Salah satu sektor yang berkembang pesat yaitu pinjam meminjam uang berbasis teknologi atau Financial Technology (Fintech).

“Kami telah memiliki banyak pengalaman Fintech di berbagai negara, salah satunya di Eropa. Namun kami melakukan beberapa customize untuk kreditcepat. Berbasis peer to peer lending (P2P lending), kami mempertemukan pendana dan peminjam melakukan pembiayaan yang berkualitas dengan waktu yang cepat, mudah di akses, syarat mudah dan tidak rumit,” ujar Co Founder Alfa Fintech SIA, Ingars Zagorkis di Jakarta, Selasa (24/7).

Lebih lanjut dikatakan bahwa fintech ini berawal dari ide menciptakan layanan finansial modern yang menjunjung nilai manusia. Layanan tersebut seperti memberikan aksesibilitas dan manfaat untuk kebutuhan, tuntutan, maupun harapan.

Janis Rubins, perwakilan Alfa Fintech SIA mengatakan tujuan utama tahun 2018 adalah menghidupkan brand name kreditcepat. Dalam fintech ini, siapapun bisa berkontribusi secara ekonomi, saling mendukung pertumbuhan antara pemberi dan penerima.

“Kami mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia dengan melakukan kerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Membutuhkan waktu hingga enam bulan agar terdaftar dan diawasi OJK. sistem P2P yang diadopsi di Indonesia ada tiga aspek seperti data security, kemudahan proses dan patuh pada aturan yang berlaku. Ini tidak hanya kredit saja, tetapi tentang membawa pengetahuan yang baik di Eropa untuk Indonesia,” jelasnya.

Direktur Utama PT Alfa Finance Indonesia, Adinda Artemessia mengatakan pembiayaan fintech ditargetkan sekitar empat sampai lima kali dari modal berkisar USD7 Juta atau ditargetkan mencapai USD24 juta hingga USD30 juta. Kreditcepat saat ini merupakan generasi kedua, ada beberapa perubahan seperti alamat dan logo menjadi kreditcepat.co.id.

“Salah satunya yaitu perbaikan sistem untuk kecepatan. Misalnya, saat ini proses yang dibutuhkan hanya 15 menit untuk member baru, sedangkan 1 menit untuk member yang lama. Diharapkan perbaikan kecepatan ini akan terus meningkat,” jelasnya.

Untuk melakukan peminjaman, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi yaitu slip gaji dan E-KTP. Ketika syarat terpenuhi, dana dapat langsung ditransfer ke rekening bank yang sudah didaftarkan. Kelebihan lainnya adalah semua biaya yang diperlukan untuk proses pinjaman tersebut akan dijabarkan dengan sangat detail dan transparan.

“Sejak kreditcepat resmi terdaftar di OJK, ada 3.000 member yang tersebar di seluruh Indonesia. Terbesar di pulau Jawa, detilnya di Jabodetabek yang terbesar. Kebanyakan merupakan member usia muda yang berumur 20 hingga 35 tahun dan baru bekerja pada sebuah perusahaan,” jelas Adinda Artemessia.

Menurutnya, konsumen yang terdaftar saat ini masih tergolong lancar, tidak ada kredit macet. Namun ada sekitar 1 persen dari total member yang minta memperpanjang waktu pengembalian. Sedangkan apabila ada member yang mendekati jatuh tempo pembayaran, pihaknya memiliki sistem dengan beberapa peringatan melalui SMS maupun melalui telepon.Dalam memberikan kredit, perusahaan mengadopsi sistem skor dari Eropa. Secara skoring sudah mendetil dan presisi hanya saja kredit macet bisa datang dari berbagai faktor lain.

“Saat ini penagihan tidak menggunakan pihak luar, semua dari dalam sehingga kami berusaha santun kepada member. Kalaupun menggunakan outsourcing ada cara-cara yang harus dijelaskan secara rinci,” jelas Adinda.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka