Jakarta, Aktual.co — Komisi VII Dengan DPRD bersama Ketenagalistrikan mengadakan rapat terkait persiapan kerja tahun 2014 dan 2015 di Jakarta. Dalam rapat tersebut didapati perbandingan subsidi listrik pada tahun 2014 dengan 2015 yang mengalami penurunan.
 
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman mengatakan  subsidi listrik pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014. Karena menurunnya harga minyak dunia yang semakin menurun hingga di bawah 50 per barel. Pada APBN-P 2015 subsidi turun hampir Rp20 triliun dari realisasi APBN 2014.
 
“Subsidi listrik tahun ini jauh berkurang dibandingkan 2014. Tahun ini hanya Rp66,62 triliun, tahun lalu subsidi listrik Rp85,75 triliun.” katanya ditulis Aktual, Kamis (22/1).

Jarman menambahkan subsidi listrik turun tahun ini salah satu faktor utamanya karena turunnya harga minyak dunia. Di APBN 2014 untuk harga minyak ICP (Harga Minyak Mentah Indonesia) dipatok US$105 per barel, sementara tahun ini hanya USD70 per barel. Untuk kurs tahun sebelumnya Rp11.900/USD, sedangkan tahun ini Rp.12.200/USD.

“Kurs rupiah yang melemah memberikan dampak dan sangat berpengaruh, namun turunnya minyak dunia yang terjun bebas memberikan dampak yang lebih besar pada subsidi listrik”, jelasnya

Menurutnya ada 10 golongan pelanggan PLN subsidi telah dicabut, Sementara untuk dua golongan yakni golongan 1300 VA dan 2200 VA masih ditunda pencabutannya. Sekiranya menunggu sampai tiga bulan ke depan. Namun di tahun ini subsidi listrik akan bertambah sampai Rp1,3 Triliun menjadi Rp67.92 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka