Jakarta, Aktual.co — Perkantoran dan ritel mengalami penurunan pasokan dan penyerapan selama tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor eksternal dan internal di sektor properti. Internal antara lain karena melemahnya nilai tukar rupiah.
“Pengaruh internal penurunan penyerapan perkantoran dan ritel antara lain akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dan peningkatan suku bunga. Hal ini menyebabkan pelaku pasar wait and see, namun masih memiliki sentimen yang positif,” ujar Kepala Konsultan John Lang LaSalle (JLL), Vivin Harsanto di Jakarta, Rabu (21/1).
Lebih lanjut dikatakan Vivin, permintaan kantor di wilayah CBD (Central Business District) mengalami penurunan mencapai -2.600 m2. Secara menyeluruh, penyerapan ruang perkantoran CBD selama 2014 mencapai 48.000 m2.
“Penurunan itu karena efisiensi dan realokasi beberapa penyewa gedung perkantoran. Penyerapan perkantoran di 2014 ini merupakan yang terendah sejak sepuluh tahun terakhir,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















