Jakarta, Aktual.co — Mulai berbalik naiknya harga minyak mentah dunia hingga hasil FOMC minutes yang menegaskan belum akan adanya kenaikan suku bunga Fed rate dalam waktu dekat ini memberikan kesempatan bagi laju Rupiah untuk dapat menguat di tengah mulai meredanya permintaan akan Dolar Amerika.

“Tidak berbeda jauh dengan IHSG, laju Rupiah pun dapat berbalik naik melampaui kekhawatiran terhadap potensi pelemahan,” ujar Head of Research NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (10/4).

Lebih lanjut dikatakan bahwa menjelang FOMC minutes seperti biasanya akan membuat sejumlah mata uang lainnya cenderung melemah. Pelemahan rupiah dibarengi dengan wait & see pelaku pasar terhadap langkah Pemerintah Yunani untuk menghadapi jatuh tempo pembayaran kupon utangnya membuat pelaku pasar lebih mentransaksikan USD.

“Rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya,” jelasnya.

Menurutnya, laju Rupiah berada di atas target level resisten Rp12.994. Lonjakan kenaikan yang terjadi bisa memberikan peluang bagi Rupiah untuk dapat kembali melanjutkan penguatannya. Tentunya dengan asumsi pelemahan laju USD masih dapat berlanjut.

“Tetap cermati dan antisipasi jika terjadi pembalikan arah melemah,” pungkasnya.
 
Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia, dirinya memprediksikan berada pada level Rp12.989-12.968.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka