Mamuju, Aktual.com – Sebanyak 8.000 orang masyarakat terdata sebagai pengungsi gempa yang terus mengguncang Kabupaten Mamasa.

“Sudah lebih sepekan terakhir, yakni sejak 3 November 2018 gempa tektonik beruntun menguncang wilayah Kabupaten Mamasa,” kata Kapolda Sulbar, Brigjen Pol. Baharuddin Djafar, di Mamuju, Senin (12/11).

Ia mengatakan, pemerintah telah mendata 8.000 orang pengungsi yang menghindari getaran yang lebih keras.

“Pengungsi terbanyak terdapat di areal bandara Kecamatan Sumarorong, pengungsi mendirikan tenda darurat,” katanya.

Baharudin menilai, pengungsian warga merupakan hal wajar karena masyarakat khawatir dan trauma atas peristiwa yang menimpa wilayah tetangga Provinsi Sulbar yakni Kabupaten Donggala dan Palu Provinsi Sulawesi Tengah sebelumnya.

“Masyarakat pada umumnya mengungsi untuk menyelamatkan diri dan pemerintah dan Polda Sulbar telah membantu para korban dengan memberikan sejumlah bantuan kemanusian,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan