Jakarta, Aktual.com — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 83 poin menjadi Rp14.050 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp14.133 per dolar AS.

“Kekhawatiran pasar terhadap Tiongkok mereda, selera risiko (risk appetite) kembali meningkat di pasar keuangan,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis (27/8).

Di sisi lain, lanjut dia, peluang kenaikan suku bunga acuan AS di bulan September yang mengecil menambah sentimen pelemahan bagi dolar AS. Salah satu yang menghambat the Fed menaikan suku bunga yakni pelambatan ekonomi Tiongkok.

“Perlambatan ekonomi Tiongkok dapat berdampak pada harga-harga barang dan jasa Amerika Serikat,” katanya.

Namun, ia mengemukakan bahwa pelemahan dolar AS masih terbatas menyusul pelaku pasar yang masih menunggu data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat kuartal kedua tahun ini. Diperkirakan tumbuh 3,2 persen, lebih tinggi dari estimasi yang sebesar 2,3 persen.

“Data yang lebih bagus dari prediksi dapat memperbesar kembali peluang kenaikan suku bunga the Fed dan mendorong dolar AS menguat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka