Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Turki menangkap seorang pria, yang diyakini sebagai salah seorang yang bertanggung jawab atas serangan roket ke markas polisi Istambul dan kantor Partai AK, yang berkuasa, pada Jumat malam, kata sumber polisi, Minggu (22/1).

Penyerang bersenjata menyerbu markas polisi di Istambul dan kantor dari Partai AK dengan peluncur roket pada Jumat malam. Tidak ada laporan tentang korban dari serangan itu.

Sumber polisi mengatakan bahwa tersangka, yang dikenali pada Sabtu sebagai anggota Front Tentara Pembebasan Rakyat (DHKP-C), ditangkap di provinsi baratlaut, Tekirdag. Orang tersebut dilaporkan membawa pistol dan granat.

Ia juga diyakini berada di balik serangan terhadap polisi di Istambul pada Sabtu, kata sumber itu.

Tidak ada kelompok mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sumber polisi mengatakan proses pemeriksaan terhadap lima tersangka lainnya yang ditahan di Istambul pada Sabtu dalam kaitannya dengan serangan Jumat terus dilakukan.

Kelompok terlarang DHKP-C dimasukan dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kelompok itu telah melakukan serangan bunuh diri terhadap polisi Turki dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di beberapa tahun terakhir.

Turki, yang merupakan anggota NATO, telah dilanda serentetan pemboman dan penembakan dalam satu tahun terakhir, termasuk pemboman kembar yang diklaim dilakukan oleh milisi Kurdi di luar sebuah stadion sepak bola di Istambul pada 10 Desember yang menewaskan 44 orang.

Sebelumnya, Kepolisian Turki juga telah menangkap terduga penyerangan menggunakan senjata api yang telah menewaskan 39 orang di klub malam Istambul pada hari tahun baru 2017, setelah pengejaran selama dua minggu.

Kantor berita milik pemerintah Turki Anadolu mengatakan bahwa terduga penyerangan dikenal sebagai Abdulgadir Masharipov dan ia ditahan bersama seorang pria asal Kyrgyztan dan tiga wanita dari Mesir, Senegal dan Somalia di distrik Esenyurt Istambul.

Puluhan orang sebelumnya telah ditahan sehubungan dengan serangan militan ISIS yang telah mengklaim bertanggung jawab, dan mengatakan aksi itu merupakan balas dendam terhadap militer Turki atas keterlibatan mereka di Suriah.

Pada 1 Januari, penyerang melepaskan tembakan dengan senjata otomatis saat menuju Reina klub, kemudian mengisi kembali peluru berulang kali dan menembaki mereka yang terluka dan terkapar di jalan.

Warga lokal Turki serta pengunjung dari beberapa negara Arab, India dan Kanada berada di antara mereka yang tewas dalam serangan itu.

Sementara itu, kantor berita Dogan menyiarkan foto terduga penyerang tersebut dengan ciri mata hitam, luka di atas alis dan noda darah pada wajah dan kaos t-shirt.

Selain itu, disiarkan rekaman video menunjukkan polisi berpakaian sipil mengawal seorang pria yang mengenakan t-shirt putih menuju mobil.

Penembakan di lingkungan sekitar Ortokoy Istambul semakin meluas hingga distrik pantai Bosphorus, hanya berselang setahun setelah negara anggota NATO itu diguncang serangkaian serangan IS dan petempur Kurdi, serta kudeta gagal. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara