Sejumlah aktivis dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan aksi dukungan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2017). Mereka memberikan dukungan kepada KPK dan juga meminta Presiden Jokowi turun tangan langsung dengan cara membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Polisi telah meringkus satu orang yang disinyalir sebagai pelaku penyiraman air keras ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Kata Kapolri, Jenderal Tito Karnavian pihak yang ditangkap bernama Niko.

Niko ini disebut-sebut sebagai keponakan dari Muchtar Effendi, orang yang dua kali ditersangkakan oleh penyidik KPK. Pertama kali soal suap ke mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, dan kasus dugaan keterangan palsu.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, yang coba diminta menanggapi ihwal latar belakang Niko, mengaku tak mau berspekulasi. Dia mengatakan kalau KPK menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.

“Tentu Polri yang lebih mengetahui indikasi kaitan pihak yang sudah diproses tersebut dengan penyerangan terhadap Novel Baswedan. Karena itu, kita tunggu saja hasil pemeriksaan Polri,” kata Febri di Jakarta, Jumat (19/5).

Dalam kesempatan kali ini, Febri kembali mengumbar harapan KPK dan keluarga Novel terhadap polisi. Mereka berharap polisi dapat segera menangkap pelaku utama penyerang Novel.

“Saya kira, ketika Kapolri mengatakan sudah menemukan petunjuk yang cukup kuat, tentu KPK, pihak keluarga, dan masyarakat Indonesia sedang menunggu hasil dari penyelidikan atau investigasi tersebut,” pungkasnya.

Laporan: M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid