Selain itu lanjut dia, bahwa kelompok ini juga diduga memiliki koneksi yang cukup baik dengan kelompok teroris Filipina.
“Mereka berlatih, beli senjata, bertukar informasi, bagian dari koneksi mereka dengan kelompok teror,” sambung Martin.
Terkait pemilihan Halmahera sebagai lokasi latihan militer, hal ini akan didalami oleh tim Densus. Menurut Martin, pihaknya tengah memastikan apakah tempat pelatihan sudah atau hanya sebatas rencana.
“Akan didalami kenapa merencanakan melakukan camp pelatihan di Halmahera. Apakah sudah ada atau belum, belum diketahui. Mereka ingin pindahkan camp di Poso ke Halmahera,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk pengembangan penangkapan, sejumlah keluarga dari teroris yang ditangkap juga telah dimintai keterangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby