Aksi sosial dari Generasi alumni muda Unsri dan Unila yang tergabung dalam kelompok sukarelawan Crivisaya Ganjar di Sidodadi, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada Minggu (5/11).

Bandar Lampung, Aktual.com – Warga di Sidodadi, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung ikut merasakan aksi sosial dari Generasi alumni muda Universitas Sriwijaya (Unsri) dan Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam kelompok sukarelawan Crivisaya Ganjar.

Minggu (5/11), relawan pendukung Ganjar Pranowo tersebut memberikan kolam bioflok untuk budidaya nila bagi warga di daerah tersebut.

Salah satu warga, Heru mengatakan bahwa kolam bioflok pemberian Crivisaya Ganjar akan dikelola secara gotong royong oleh warga setempat.

Dia pun berterima kasih kepada para relawan, sebab menurutnya bantuan tersebut bisa menambah penghasilannya.

“Terima kasih banyak kepada relawan. Kami sebagai masyarakat (menyambutnya) positif. Pengelolaannya jelas bersama masyarakat sekitar dengan gotong royong,” sebut Heru.

Heru pun berharap agar relawan bisa terus memberikan pendampingan kepada warga di daerahnya dalam budidaya nila tersebut.

“Harapan kami bukan cuma sampai di sini saja. Mungkin ada pendampingan dari relawan. Mulai dari pemeliharaan atau nanti saat panen kami berharap dicarikan pasar-pasarnya,” harapnya.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Crivisaya Lampung, Alvin Alyonni mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud dari program pemberdayaan masyarakat dari relawan.

“Ada pembuatan kolam bioflok untuk masyarakat sekitar daerah ini yang memang kita coba untuk pemberdayaan masyarakat,” ujar Alvin Alyonni.

Alvin menjelaskan, kolam bioflok dipilih karena memiliki berbagai keunggulan. Di antaranya pemasangan yang praktis, fleksibel, dan peletakannya yang tidak perlu menggunakan lahan yang luas.

Selain kolam, relawan juga turut menyerahkan bibit nila untuk mendukung budidaya tersebut. Nila dipilih karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

“Seperti kita tahu untuk nila itu perawatannya enggak terlalu ribet. Sangat gampang untuk merawat nila. Pengembangbiakannya juga cukup cepat. Secara nilai ekonomis, nila juga cukup stabil harganya,” katanya.

Ini juga menjadi cara bagi Crivisaya Ganjar untuk mengadukasi pera pemuda akan cara berwirausa budidaya ikan dengan memanfaatkan lahan yang minim.

Relawan beranggotakan para mahasiswa ini pun berkomitmen untuk terus melanjutkan aksi bermanfaat di wilayah lainnya di Lampung.

“Rencana terdekat dari Crivisaya Lampung kita ada agenda di bidang kesehatan, yaitu untuk penanganan masalag stunting,” pungkas Alvin.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Sandi Setyawan