Karanganyar, Aktual.com – Peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak. Baik ayah maupun ibu harus bersinergi bersama dalam mengasuh anak secara positif.
Karena itu, ada istilah ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Perumpamaan tersebut menandakan bahwa pola asuh ibu merupakan sekolah atau didikan yang paling utama dalam membekali tumbuh kembang anak.
Hal ini yang kemudian menginspirasi sukarelawan Pena Mas Ganjar untuk menghelat workshop parenting bertajuk “Tantangan dan Strategi Mendidik Anak di Era Digital” di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Jumat (8/9/2023).
Adapun Pena Mas Bersama Ganjar ialah Pergerakan Generasi Alumni Muda dan Akademisi dari tiga universitas ternama, yaitu Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Acara yang menyasar puluhan ibu-ibu tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat betapa pentingnya ilmu pengasuhan yang baik guna terbentuknya karakter anak yang positif.
“Ini kami tujukan untuk ibu-ibu yang mempunyai anak agar beliau bisa mendidik anaknya lebih baik sesuai perkembangan,” ujar Perwakilan Pena Mas Ganjar, Hamzah Bastian.
Pada kesempatan itu, pihaknya menghadirkan Psikolog Yuli Budirahayu. Dalam paparannya, Yuli menyampaikan materi mengenai perbedaan cara orang tua mendidik di era digital dan era sebelumnya.
Semakin canggihnya perkembangan teknologi, orang tua juga seharusnya memiliki pengetahuan yang luas seiring dengan perkembangan zaman.
Dengan demikian, orang tua bisa melakukan kontrol kepada anak dengan adanya digital. Dan yang paling penting Yuli menekankan perlunya terjalin komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua sehingga terbentuk keterbukaan komunikasi.
Hamzah selaku perwakilan sukarelawan mengatakan acara ini terinspirasi dari sosok Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023, Ganjar Pranowo yang sangat rukun dengan keluarganya.
“Kami tak lepas dari figur Pak Ganjar ketika dengan istri dan anaknya. Kemudian kerukunan yang beliau bangun disalurkan ke masyarakat Jawa Tengah. Kita meniru beliau bagaimana mengimplementasikan kerukunan dalam berkeluarga,” jelas Hamzah.
“Karena kalau pemimpin kita orang yang rukun dengan keluarga, itu tentunya bisa menginspirasi masyarakat Indonesia. Kalau di keluarga baik, di dalam kehidupan sosial bermasyarakat juga baik,” lanjut dia.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta kian termotivasi untuk memperbaiki pola asuh dalam mendidik anak. Kemudian ilmu yang bermanfaat ini bisa disebarluaskan lagi kepada masyarakat lainnya.
“Semoga bisa menginspirasi bisa memotivasi untuk ibu-ibu yang ada di daerah ini lebih baik dalam mendidik anaknya, menyebarkan ilmu ke tetangga-tetangganya, sehingga kegiatan kita bisa bermanfaat lebih luas,” ucap Hamzah.
Melalui teriakan yel-yel “Pena Mas Ganjar, Maju Tak Gentar Dukung Mas Ganjar” dapat dilihat kekompakan para ibu-ibu yang hadir sangat antusias untuk mendukung bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo agar terpilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang peserta bernama Salamah. Menurut perempuan berusia 43 tahun itu, cerminan keharmonisan Ganjar dalam memimpin keluarga bisa menjadi contoh jikalau Ganjar terpilih menjadi pemimpin negara.
“Harapan kami semua Pak Ganjar bisa menjadi pemimpin negara yang harmonis, seperti keluarga Pak Ganjar yang harmonis, bisa menjadi contoh buat kita semua,” ungkap Salamah.
Salamah juga menilai workshop tersebut sangat bermanfaat bagi ibu-ibu yang hadir, sehingga menambah pengetahuan mengenai bagaimana pengasuhan anak yang baik dan benar.
“Menurut kami bagus dan mungkin cocok buat ibu-ibu yang di sini karena bisa membangun pola asuh yang baik dan bermanfaat,” pungkas Salamah.
Artikel ini ditulis oleh: