ilustrasi Aksi Massa

Pamekasan, Aktual.com – Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) Madura Abd Aziz Muhammad Syahid meminta maaf kepada masyarakat Pamekasan, atas tindakan penyisiran di Desa Ponteh yang dilakukan ormas Islam itu hingga menyebabkan terjadinya bentrok massal dengan warga setempat.

“Kami meminta maaf kepala pihak kepolisian Polres Pamekasan, warga Pamekasan dan Madura pada umumnya, karena mungkin yang kami lakukan telah mengganggu kamtibmas,” ujar Aziz di Mapolres Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (26/1).

Ia menyatakan, kejadian bentrok di Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan itu, akan menjadi pelajaran bagi dirinya, agar kedepan bisa lebih komunikatif dengan aparat keamanan. “Karena polisi adalah masyarakat dan masyarakat juga bagian dari polisi,” ucap “Ra Aziz” sapaan karib Abd Aziz Muhammad Syahid itu.

Aziz datang ke Mapolres Pamekasan bersama ormas Islam yang tergabung dalam Laskar Pembela Islam (LPI) dalam rangka meminta penangguhan penahanan terhadap dua orang anggota laskar yang ditangkap petugas, karena melakukan perusakan saat LPI melakukan penyisiran di Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan pada 19 Januari 2018.

Namun, kepada media, Abd Aziz mengaku, kedatangannya ke Mapolres Pamekasan untuk meminta penangguhan penahanan itu, bukan atas nama LPI, akan tetapi sebagai anggota masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara