JAKARTA, aktual.com – Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestius menyayangkan kerja Panitia Seleksi Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah memilih 21 calon anggota pada periode 2022-2027.

Ia mengatakan bahwa 21 calon anggota DK-OJK berada di dalam birokrasi Pemerintah padahal OJK sendiri harus berdiri secara independen.

“Saya juga kecewa dengan nama-nama yang telah ada karena mereka ini berada di dalam birokrasi. Mereka pasti mengikuti apa yang dikatakan oleh bos-bos mereka (tidak bisa independen),” ucapnya saat menghadiri dialog aktual.com, Jumat (11/3) sore

Padahal menurutnya, panitia seharusnya menunjuk lebih dahulu tim pakar untuk menyeleksi nama-nama calon anggota DK-OJK. Barulah kemudian, menentukan nama-nama Calon Anggota yang memenuhi persyaratan kualitatif yang ada dalam UU OJK.

“Harusnya panitia seleksi ini ketika menentukan penilaian dan penentuan haruslah menunjuk tim pakar yang akan menentukan siapa yang lolos dan tidak,” ungkapnya.

Selain itu, Petrus mengatakan bahwa 21 calon nama DK-OJK ini dikhawatirkan gagal menjalankan tugasnya lagi seperti periode sebelumnya.

“OJK selama 5 tahun belakangan ini gagal menjalankan misinya. Begitu banyak melahirkan korban-korban yang tidak tahu harus kemana melaporkan masalahnya. Saya melihat tidak ada harapan,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain