Jakarta, Aktual.co — Pemerintah dan PT Freeport Indonesia masih terus membahas rencana amandemen kontraknya dan akan menghasilkan sesuatu pada tanggal 24 Januari 2015 mendatang. Demikian dikatakan Menteri ESDM Sudirman Said.

“Kita masih terus diskusi. Rasanya tanggal 24 (Januari 2015) akan saya sampaikan sesuatu. Apakah MoU atau apa,” kata Sudirman di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (12/1).

Ia mengungkapkan, masih terdapat beberapa gap dalam negosiasi antara Pemerintah dengan Freeport.

“Masih ada beberapa gap. Harusnya tidak terlalu banyak. Walaupun sifatnya masih awal, persiapan smelter harus dimulai. Kita mengerti keterbatasan infrastruktur, tapi harus dimulai,” tukasnya.

Sebelumnya, pada pekan lalu Pemerintah melalui Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R Sukhyar kembali bertemu dengan pihak Freeport guna membahas enam poin amandemen kontrak.

“Tadi ketemu Freeport, ya sudah berulangkali kita bertemu dan bahas ini (amandemen kontrak), tapi sampai sekarang tidak ada progres, belum ada kemajuan,” kata Sukhyar kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Tebet, Jaksel, Selasa (6/1).

Ia menjelaskan, pembahasan amandemen Freeport ini sudah dilakukan sejak tahun lalu dan terus berjalan sampai sekarang. Adapun kemajuan dari pembahasan tersebut adalah kesungguhan Freeport untuk membangun smelter dengan memberikan uang jaminan US$115 juta. Meski begitu, sampai saat ini progres pembangunan smelter sendiri belum juga terlihat.

“Smelter Freeport, ya bagaimana mau jawabnya, sampai saat ini tidak ada progres juga yang baik dari smelter Freeport baik lokasinya di mana. Lahannya di mana juga belum ada,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka