Jakarta, Aktual.co —  Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu menginginkan agar perbankan bisa menurunkan suku bunga kredit. Menurutnya, dengan turunnya suku bunga kredit dapat menggerakkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa suku bunga perbankan saat ini masih dalam kisaran yang cukup tinggi, yakni di atas 10 persen. Padahal, Bank Indonesia (BI) sendiri telah menurunkan suku bunga acuannya (BI rate), dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen

Menanggapi hal tersebut, Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan naik atau turunnya BI rate dilakukan atas pertimbangan yang matang. Dia juga mengatakan, BI rate ditentukan berdasarkan data-data yang ada.

“Kemarin itu lead indicator kita confident untuk turunkan BI rate. Dan ketika kita naikkan BI rate, karena kita ingin patahkan ekspekstasi inflasi,” ujar Agus di kantor BI Jakarta, Jumat (27/2).

Lebih lanjut dikatakan Agus, BI selama ini tidak pernah diintervensi oleh siapapun. Menurutnya, jika BI rate memang perlu diturunkan, maka BI akan turunkan. “Kalau data dependent menunjukkan kita untuk bisa turun, kita turun. Tapi kalau data dependent mengatakan stay, kita stay. Atau kalau naik, kita naik,” tegas dia.

Saat ditanya lebih jauh mengenai kondisi saat ini, dimana harga beras dan bahan pokok lainnya melonjak naik, Agus mengatakan bahwa dirinya belum dapat menentukan BI rate ke depannya.

“Saya belum lihat datanya dan harus mempertimbangkan semua aspek, termasuk data-data di regional, pusat, itu semua kita jadikan dasar untuk melakukan kajian,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: