Anggota DPD asal Maluku, Nono Sampono berbicara pada agenda rapat bersama SKK Migas di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016). Rapat bareng DPD, DPR dan SKK Migas ini membahas masalah Blok Masela. Aktual/Junaidi Mahbub

Jakarta, Aktual.com — Jika pemerintah membuka mata dan mendengar aspirasi rakyat Maluku, tidak perlu bersitegang dalam perdebatan yang panas mengenai skema pembangunan kilang di blok Masela, Maluku.

Pasalnya berdasarkan musyawarah nasional rakyat Maluku serta kesepakatan perwakilan rakyat Maluku (DPR-RI maupun DPD-RI) memilih skema pembangunan On-shore atau kilang di darat.

“Kita perwakilan rakyat Maluku sudah fix, final, Jadi Maluku memilih on-shore, musyawarah nasional Maluku putuskan itu,” tutur salah satu legislator dari Maluku, Nono Sampono dalam forum pertemuan antara para wakil rakyat Maluku (DPR-RI dan DPD-RI) dengan Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, di kantor DPD-RI Senayan Jakarta, Senin (7/3).

Lebih lanjut mantan Komandan Korps Marinir itu mengatakan bahwa posisinya selaku penyerap aspirasi maka dia mesti berada pada sikap pilihan rakyatnya.

“Sudahlah, hati orang Maluku memilih On-shore, kita tidak percaya angka-angka itu, apalagi konsultannya broker, silahkan voting pada rakyat Maluku, 90 persen hasilnya memilih on shore,” tegas Nono.

Namun demikian Nono menyadari bahwa keputusannya sekarang berada ditangan Presiden Jokowi, dia berharap Jokowi menghargai keinginan rakyat Maluku.

“Bola sekarang ada di tangan Presiden, kita berharap Presiden mengikuti aspirasi rakyat Maluku,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka