Ali Taher (ist)

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Ali Taher Parasong mengatakan DPR akan memanggil Kementerian Agama untuk meminta penjelasan terkait penafsiran Al-Maidah ayat 51 yakni kata “Aulia”, dari semulanya diartikan “Pemimpin” kemudian ada tambahan kata “Teman Setia”, setelah selesai reses.

Ali juga mempertanyakan proses pencetakan apakah menyadur dari tafsir Kementrian Agama atau pentafsir lain. “Ini memerlukan klarifikasi, memerlukan tabayun, supaya tidak timbul mispersepsi,” kata Ali Taher yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta, Senin (24/10).

Dia mengaku tidak akan mengaitkan masalah ini dengan politik dalam Pilkada DKI Jakarta meskipun kejadian tersebut bersamaan dengan kasus yang dialami Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beberapa bulan lalu.

Menurutnya banyak masyarakat yang penasaran terkait surat Al-Maidah ini, bukan hanya orang Islam saja, tapi juga banyak pihak yang mencoba membaca, mengamati, dan bahkan menilai.

“Saya kira menurut saya dalam kaitan dengan percetakan dan substansinya akan kita cek nanti,” ujarnya.

Dia melihat masalah cetakan tersebut masuk dalam ranah teknis bisnis sehingga dia meminta tidak menyudutkan pihak tertentu dalam kasus ini.

“Kalau itukan biasanya bisnis ke bisnis, kita harus pisahkan antara substansi dengan aspek teknis, supaya tidak terjebak dengan polarisasi penilaian yang negatif terhadap pihak tertentu,” pungkas Ali Taher.

Musdianto

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan