Jakarta, Aktual.com — Dukungan terhadap sikap Pemerintah (Kemenpora) yang menolak bergabung ke dalam tim adhoc di bawah komando PSSI mendapat dukungan.
Djoko Susilo, salah seorang anggota Tim Transisi PSSI bahkan menyebut sikap FIFA melanggar etika dan nilai-nilai kejujuran serta sejumlah kesepakatan antara perwakilan FIFA dan AFC saat berkunjung ke Indonesia awal November lalu.
“Jadi, saya meminta kepada pemerintah Indonesia untuk tidak mematuhi permintaan FIFA ini. Karena mereka tidak hanya tidak berkomitmen, namun juga sudah menginjak harkat dan martabat bangsa,” kata Dojo Susilo kepada wartawan, di Jakarta, baru-baru ini.
Sebab, jika pemerintah melebur ke dalam tim tersebut, sama saja dengan memerintahkan pemerintah untuk mengakui PSSI yang sudah dibekukan oleh Menpora Imam Nahrawi pada 17 April lalu.
“Dan, pemerintah sudah tidak mungkin bekerja sama dengan mereka (PSSI) yang tidak diakui itu,” tegas mantan Duta Besar Indonesia di Swiss tersebut.
Terakhir, kredibilitas FIFA yang terganggu akibat penangkapan kembali 16 pejabatnya atas tuduhan korupsi juga bisa dijadikan pertimbangan FIFA dalam mengambil keputusan.
Dia lantas meminta untuk pihak berwajib untuk mengusut tuntas transaksi keuangan antara PSSI dengan FIFA serta fasilitas dan pelayanan terhadap perwakilan FIFA yang datang ke Indonesia selama tiga hari tersebut.
“Padahal, kalau di Swiss, pejabat yang menerima hadiah dan fasilitas lebih dari Rp300 ribu saja sudah termasuk gratifikasi. Dan, itu ada sanksinya,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: