Jakarta, Aktual.co — Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur Anwar Pua Geno mengatakan masyarakat NTT masih menunggu realisasi janji Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan menurukan kapal feri bertonase besar guna memperlancar pelayanan transportasi di daerah daerah berbasis kepualauan ini.

“Kapal feri bertonase besar ini memang cocok untuk NTT, agar memudahkan masyarakat menjual hasil pertaniannya dari satu pulau ke pulau lainnya,” katanya di Kupang, Selasa (3/3).

Ia menambahkan janji Menteri Perhubungan Ignasius Jonan itu sangat ditunggu warga karena ketika keadaan cuaca memburuk, kapal feri bertonase besar menjadi pilihan masyarakat untuk menggunakan jasa angutan feri.

Berdasarkan pengalaman selama ini, jika terjadi cuaca buruk seperti gelombang laut yang tinggi disertai angin kencang, membuat kapal-kapal feri milik ASDP harus “parkir” karena tak mampu menghadang gelombang. Pada pekan lalu, misalnya, manajemen ASDP Cabang Kupang menutup seluruh aktivitas pelayaran feri dari dan ke Kupang serta pulau-pulau karena cuaca ektrem yang melanda wilayah perairan NTT.

Akibatnya, kata Pua Geno, politisi dari FPG itu, aktivitas pelayaran antarpulau di NTT menjadi lumpuh total, karena semua armada kapal feri diparkir di Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang, dan perusahaan pelayaran tersebut mengalami kerugian sekitar Rp1,2 miliar. Total kerugian tersebut merupakan asumsi dari perkiraan pencapaian target pendapatan per bulan sebesar Rp6 miliar atau rata-rata pemasukan setiap hari antara Rp200-Rp300 juta.

Mencermati situasi tersebut, kata Pua Geno, pemerintah perlu mengadakan kapal-kapal feri bertonase besar bagi NTT, karena lintasan penyeberangan beda dengan lintasan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk atau Merak-Bakueheni.

“Kita berharap janji Menhub Ignasius Jonan bisa terpenuhi dalam tahun ini,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: