Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) dan Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti (kanan) meninjau stok beras di Gudang Nomor 28 di Bulog Divre Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (2/10). Pemerintah menggelar operasi pasar beras premium secara serentak di sejumlah kota besar di Indonesia untuk mengendalikan harga menjelang musim paceklik dengan harga Rp8.700 - Rp9.700 per Kg tergantung kualitasnya. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pras/15.

Jakarta, Aktual.com — Gubernur Kepulauan Riau Agung Mulyana mengaku akan melaporkan permasalahan beras, yang terjadi di wilayah itu kepada Presiden Joko Widodo.

“Saya akan sampaikan permasalahan beras, termasuk persediaan gula dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Indonesia dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis(12/11) di Ancol, Jakarta,” kata Agung Mulyana seusai mengikuti ziarah nasional Peringatan Hari Pahlawan di Pusara Bhakti Makam Pahlawan Tanjungpinang, Senin (9/11).

Agung mengambil langkah itu setelah surat terkait permasalahan tersebut, yang dilayangkan kepada kementerian terkait belum dibalas. Padahal Pemprov Kepri sudah dua kali melayangkan surat serupa.

“Kalau memang beras dan gula lokal mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri, maka tidak perlu dilakukan impor,” ujar dia.

Dia akan menyampaikan kondisi Kepri. Kepri bukan wilayah penghasil beras, karena itu perlu kebijakan khusus dari pemerintah pusat.

Karena itu kebutuhan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru 2016 harus dapat ditangani secepat mungkin. Jangan sampai saat itu terjadi krisis pangan yang membuat masyarakat menjadi resah.

“Terutama pada saat musim angin utara, gelombang laut cukup tinggi sehingga dapat menghambat distribusi pangan ke pulau-pulau,” kata dia.

Menurut dia, beras yang dibutuhkan untuk Kepri sebanyak 1,1 ton. Jika dapat dipenuhi dengan menggunakan beras lokal, maka tidak perlu impor beras.

“Untuk kebutuhan gula hanya 20 ribu ton,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu