Dari tahun 1981, pemberlakuan libur paksa terpanjang terjadi selama 21 hari. Penutupan pemerintahan terakhir terjadi tahun 2013 pada masa Presiden Barack Obama dengan jangka waktu 16 hari.
Menanggapi kegagalan Kongres menyepakati anggaran, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa penutupan pemerintahan akan “berdampak pada kehancuran militer.” Namun sebagaimana diberitakan oleh laman berita Time, pernyataan Trump tidak benar.
Semua personil aktif militer dinilai menjalankan peran negara yang krusial sehingga para tentara itu masih tetap berdinas meskipun belum jelas kapan mereka akan menerima gaji.
“Para tentara masih tetap bekerja, tapi mereka tidak akan menerima gaji. Daerah perbatasan masih akan tetap dijaga, namun para petugasnya tidak akan menerima upah,” kata Direktur Kantor Pengelola Anggaran Mick Mulvaney kepada para wartawan pada Jumat pagi waktu setempat.
Pegawai negeri sipil lain yang masih harus bekerja pada masa penutupan pemerintahan di antaranya adalah penegak hukum dari pemerintahan pusat, dokter dan perawat yang bekerja untuk rumah sakit negara, dan pengatur lalu lintas udara.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid