Jakarta, Aktual.co — Palang Merah Indonesia (PMI) berencana mengedukasi sejumlah pelajar di sepuluh sekolah guna meningkatkan pengetahuan mereka terkait mitigasi.

“Ada pengalaman yang kurang bagus di Aceh, ketika akan terjadi Tsunami warga berbondong-bondong mendatangi laut karena terlihat surut, padahal saat itu permukaan air laut sedang menuju pasang tinggi, hal ini bisa terjadi karena pengetahuan masyarakat yang masih kurang,” kata Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia Ritola Tasmaya di Jakarta, Kamis. (12/3)

Belajar dari kejadian tersebut, ia menilai penguatan ilmu-ilmu terkait mitigasi perlu lebih banyak diberikan pada masyarakat, sehingga salah satu langkah penyebarannya akan dilakukan pada sepuluh sekolah yang disasar organisasi kesehatan nasional ini.

Melalui kegiatan tersebut, PMI akan membagikan sejumlah pengetahuan mengenai langkah-langkah tepat untuk mencegah maupun menghadapi bencana, meliputi gempa, longsor, maupun banjir, ucapnya.

Ritola mengatakan sepuluh sekolah yang akan dilibatkan dalam program itu tersebar pada dua wilayah berbeda, yaitu di Kalimantan Timur dan Jawa Timur, dimana pada tiga bulan mendatang terlebih dahulu dilakukan pemetaan terkait lokasi penyebaran ilmu mitigasi ini.

Namun, tidak hanya mitigasi saja yang dihadirkan pada kegiatan edukasi tersebut, menurut ia, para pelajar dan masyarakat sekitar juga dibekali dengan kebiasaan-kebiasaan yang memunculkan perilaku hidup sehat, dimana hal itu kemudian diharapkan berdampak positif bagi penduduk serta lingkungan di sana.

“Informasi ini juga akan kita sebarkan kepada masyarakat di sana, dimana target edukasi kita mencapai 20 komunitas di desa-desa yang ada di Kalimantan Timur dan Jawa Timur,” tambahnya.

Selain itu, sosialisasi terkait mitigasi bencana yang dirancanakan PMI, akan menggandeng Palang Merah Korea serta Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yang juga bermitra dengan Samsung Electronics Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh: