Direktur Utama PLN Sofyan Basir (kedua kanan) didampingi Dirjen EBTKE Rida Mulyana (kedua kiri) dan Dirjen Ketenagalistrikan Jarman (kiri) mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/1). Rapat tersebut membahas tarif listrik, penerapan subsidi listrik untuk rumah tangga miskin dan evaluasi peralatan pembangkit listrik existing. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Pernyataan bernada kelakar yang dilontarkan Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basri soal pencabutan meteran listrik terkait pencabutan subsidi listrik terhadap pelanggan 900 VA terus menuai kritik keras dari sejumlah kalangan publik.

Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani menilai bahwa Dirut PLN tidak menunjukan sensitifnya terhadap masyarakat yang terdampak atas pencabutan subsidi tersebut.

“Masa dia katakan suruh cabut meteran, ini kan tidak sensitif,” kata Muzani, di Jakarta, Selasa (20/6).

Masih dikatakan Muzani, seharusnya para pejabat penyelenggara negara untuk turun ke bawah dan melihat langsung kondisi real masyarakat sebelum memgeluarkan aturan yang mengabaikan fakta.

“Ini menunjukan pejabat negara yang tidak sensitif dan tidak bisa rasakan penderitaan dibawah,” ketusnya.

Lanjut Muzani, seharusnya Sofyan bisa lebih menjaga tutur katanya dengan lebih bijak.

“Misalnya dia (Sofyan) katakan akibat kenaikan ini PLN akan terima keluhan dari masyarakat. Karena subsidi listrik bukan wewenang dia, kan itu lebih enak didengar,  jadi kita paham bukan malah melontarkan sesuatu yang menyakitkan,” tukas Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra tersebut.

(Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka