Jakarta, Aktual.co — Tim SAR Gabungan mengaku kesulitan membawa lima jenazah yang masih berada di KRI Bung Tomo di perairan Selat Karimata karena kondisi cuaca yang memburuk.
Deputi Bidang Potensi SAR Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi mengungkapkan, guyuran hujan lebat yang mengakibatkan para petugas kesulitan dalam proses evakuasi jenazah.
“Lima jenazah kami usahakan akan segera diambil apabila cuaca memungkinkan, tetap terus berusaha namun cuaca makin buruk, bahkan sedang turun hujan. Jarak pandang terbatas, awan juga tebal,” kata Sunarbowo Sandi, di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12).
Dia mengatakan, buruknya cuaca sangat berbahaya bagi helikopter milik Basarnas maupun helikopter jenis Super Puma milik TNI dalam melakukan pergerakan evakuasi. “Bahaya bagi helikopter untuk mencari jenazah korban.”
Sebelumnya, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 2 jenazah dari KRI Bung Tomo. Kedua jenazah dibawa menggunakan helikopter jenis Dolphin milik Basarnas ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (Baca juga: Berkunjung ke Pangkalan Bun, Bos Air Asia Apresiasi Kinerja Tim Sar)
Setelah tiba, kedua jenazah yang disimpan di kantung mayat hitam bertuliskan Basarnas dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin untuk identifikasi. Setelah itu jenazah dimasukan ke peti jenazah untuk kemudian dibawa ke Surabaya guna mecocokan data antemortem keluarga penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu