“Jadi kita tidak boleh kemudian kita selalu menunjukan ketidak pahaman kita, kemudian diwarisakan. Sampai kemudian itu menjadi perilaku-perilaku yang mengerikan seperti HIV AIDS, artinya jangan menstigmakan teman-teman (LGBT, red) ini, bahwa HIV AIDS tertinggi ada di Ibu Rumah tangga dan ini dari Hetero,” papar dia.

Ia pun menegaskan bila kemudian memang kita untuk tidak mengajak pada tindkaan dosa, seharusnya  teman-teman yang memiliki hasrat seksualitas tidak hetero mendapatkan persamaan.
“Misalnya, teman-teman yang hasrat seksualnya tidak hetero ini, lalu dia mengalami sesuatu yang menurut dia perlu untuk kemudian semacam pelegalan misalnya, kemudian terpaksa dia harus menipu, lantaran kalau tidak berpura-pura (hetero) kemduian dia tidak mendapat akses kesehatan,” ujar dia berandai.
“Kalau kemudian kita ingin mengajak untuk orang tidak berdosa, sekecil apapun berbohong itu kan dosa,” jawabnya dengan tegas.
Novrizal Sikumbang
(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang