Malang, Aktual.co — Pihak berwenang Tiongkok akhirnya mencabut film ‘Under The Dome’, salah satu film dokumenter yang menyoroti masalah pencemaran udara di negara tersebut.
BBC melaporkan, film tersebut dihapus setelah dua hari diunggah pada situs online dan ditonton setidaknya oleh 100 juta orang. Perdana Menteri Li Keqiang menyebut film ini telah meresahkan masyarakat di negaranya. Ia berjanji akan melawan polusi udara dengan serius setelah film ini dirilis, sebab, isu lingkungan kini telah mendominasi rapat saat Kongres Rakyat Nasional di Parelemen Beijing.
Menteri Perlindungan Lingkungan, Chen Jining mengapresiasi film ‘Under The Dome’, kepada para jurnalis ia mengatakan, pihaknya akan mendorong semangat peningkatan kualitas udara. “Film ini mendorong pula para setiap individu agar menjaga udara,” kata Chen Jining, seperti dilansir dari BBC.
Film Mengambil Set Badai China
Mengawali film dengan kemeja putih sederhana dan celana Jeans, Ms Chai sang pembuat film ini bercerita mengenai kondisi udara di Tiongkok dalam film berdurasi 103 menit itu. Film dokumenter ini merupakan hasil investigasi Ms Chai Jing selama setahun. Di negaranya ia juga dikenal sebagai jurnalis.
BBC menuliskan, film dokumenter ini bisa jadi berawal dari pengalaman probadi Chai Jing yang pernah hidup selama enam tahun di kawasan penambangan batu bara di provinsi Shanxi, salah satu tempat paling tercemar di bumi.
Dalam film ini, juga terdapat beberapa dialog yang cukup mengerikan, dimana saat itu Chai Jing sedang berusaha bertanya kepada salah seorang penduduk. “Apakah anda pernah melihat bintang?” tanya Chai Jing. “Tidak,” jawab seorang gadis.
“Apakah anda pernah melihat langit berwarna biru,” tanya Chai “Saya hanya melihat sedikit saja,” tegas wanita itu.
“Apakah anda pernah melihat langit berwarna putih,” “Tidak” Jawab gadis tersebut.
Ditonton 100 Juta Orang
‘Under The Dome’ film dokumenter investigasi ini berhasil merebut para pecinta film di internet, dalam waktu kurang dari 48 jam, film ini sudah ditontong setidaknya 100 juta orang di dunia. Dibuat oleh Chai Jing, seorang jurnalis investigasi ternama, film ini juga sangat tajam dan mengkritik hukum yang ada di China. Demi melakukan hal ini, Chai Jing harus merogoh koceknya sendiri untuk proses pembuatan film.
Film yang diunggah dalam situs Youku pada sekitar hari Kamis (5/3) ini ternyata dua hari setelahnya sudah, Sabtu (7/3) raib. Situs Youku menuliskan “Kami sangat menyesal tidak bisa menampilkan video yang ada minta,” Tulis Youku.
Rakyat Melawan
Negara Tiongkok dikenal paling reaktif terhadap permasalahan sensor. Hal ini memantik reaksi dari para pengguna media sosial dan nettizen di Tiongkok. “Kapan Negara ini mampu menghadapi sikap rakyatnya sendiri,” tulis seorang pengguna Weibo. Pengguna lain, menuliskan “Beberapa orang memiliki kekuatan untuk menghilangkan film Under The Dome di internet, tapi tidak memadamkan kekuatan untuk melawan kabut di negara ini,”
Alvin Li salah seorang direktur kebijakan yang berbasis di Beijing, mengatakan kelompok lingkungan di Dewan Pertahanan Simber Daya Alam setidaknya membuat beberapa pejabat gugup. “Masalah polusi udara sudah dibahas dengan serius selama beberapa pekan terakhir, film Under The Bone benar-benar membuat kami harus serius mendiskusikannya,” tutur Alvin.
Willy Lam, salah seorang analis politik mengatakan “Pemerintah harus benar-benar serius tentang masalah ini, karena berkaitan dengan semua aspek, seperti industri dan pertanian, dan itu adalah hal sulit untuk diatasi,” tegas dia.
Artikel ini ditulis oleh: