Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh anggota komisi VII DPR RI di dalam rapat kerja bersama Komisi VII dan Kementerian ESDM. Hal itu terkait insiden salah paham soal ajakan makan siang yang dilakukan pihaknya saat parlemen menyambangi kantor pusat Pertamina untuk mengecek unit usaha Pertamina yaitu Integrated Supply Chained (ISC), dan memperoleh data terkait Pertamina Energy Trading Limited (Petral).
Menurutnya, terdapat miskomunikasi antara Pertamina dan parlemen yang kala itu, dijadwalkan pukul 13.30 WIB.
“Kemudian ternyata mungkin ada inisiatif, yang harapannya lebih baik dan datangnya dari teman-teman di Pertamina untuk bisa mengawali pertemuan tersebut dengan makan siang. Tapi ternyata ada miskomunikasi di antara kami sehingga kami tidak bisa menyambut kehadiran bapak ibu sekalian secara proper,” kata Dwi di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (9/6).
Saat itu, Dwi mengaku terkejut kala ditegur dan langsung terburu-buru menemui anggota DPR yang menunggu di bawah. Di mana saat itu posisi Dwi sedang menunggu anggota DPR untuk makan siang di tempat yang telah disediakan.
“Sempat ketemu dengan bapak ibu sekalian tetapi sudah mau pergi. Tentu itu adalah keteledoran dari kami semua dan kami mohon maaf semua. Kami berjanji tidak terulang lagi kesalahan seperti itu. Tidak ada niat sekecil apapun dari kami untuk tidak hormat atau menutup-nutupi,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian merasa geram dengan kejadian yang dinilainya sebagai suatu upaya Pertamina untuk menghalang-halangi kerja DPR.
“Ini menghalangi pelaksanaan tugas parlemen. Tindakan ini baik secara langsung dan tidak langsung menghambat fungsi dan tugas DPR yang telah diatur dalam konstitusi,” tegas dia.
Sebagai informasi, panitia kerja (panja) Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu menyambangi Kantor Pusat Pertamina untuk mengecek mengenai Petral dan ISC. Namun, kedatangan anggota dewan dinilai tidak disambut dengan baik oleh Pertamina.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka