Rencananya, lanjut dia, kegiatan pengecekan kondisi kelaikan bus akan dilakukan pekan depan dengan menggandeng berbagai pihak terkait. “Pengecekan ini akan kami fokuskan pada kondisi ban, pengereman, spion, lampu, alat pemecah kaca hingga alat pemadam api ringan yang seharusnya selalu tersedia di dalam bus untuk keadaan darurat,” katanya.
Selain kondisi fisik, lanjut dia, juga akan dilakukan pengecekan terhadap kelengkapan administrasi seperti izin trayek hingga KIR kendaraan. “Bus yang diketahui tidak layak untuk dioperasionalkan pasti akan dllarang digunakan hingga diperbaiki,” katanya.
Selain itu, lanjut Sugeng, juga akan dilakukan pengecekan kondisi kesehatan sopir bus karena juga berhubungan dengan keselamatan perjalanan.
“Jika dari hasil pemeriksaan diketahui kondisi sopir tidak fit untuk mengemudikan bus, misalnya sakit atau berada dalam pengaruh alkohol, kami akan meminta penggantian sopir dengan sopir cadangan. Perusahaan bus juga diminta menyiapkan sopir cadangan untuk mengantisipasi kondisi seperti ini,” katanya.
Ant
(Wisnu)