Jeddah, Aktual.com – Suasana tenang dan sepi menyelimuti terminal haji King Abdul Aziz Jeddah karena tidak ada deru mesin pesawat yang melintas di udara untuk pertama kalinya selama musim haji dalam 40 tahun terakhir.

Terminal Haji di Bandara Udara Internasional King Abdul Aziz, yang memiliki luas 510.000 meter persegi, adalah terminal terbesar keempat di dunia.

Hingga musim haji terakhir, terminal menerima lebih dari 1.500 penerbangan terjadwal dengan membawa lebih dari 1,8 juta peziarah, datang ke kota suci Mekah dan Madinah dari seluruh dunia selama musim haji.

Terminal ini dilengkapi dengan fasilitas teknologi canggih untuk menerima jamaah haji dan serta untuk menyelesaikan prosedur imigrasi dan penyaringan, seperti dilansir Saudi Gazette, Senin (27/7).

Di atas bangunan berventilasi alami ini terdapat 210 unit atap dengan bentuk semi-kerucut berbahan serat kaca.

Kompleks ini berisi fasilitas untuk beristirahat, persiapan makanan, dan berbagai layanan pendukung.

Pembangunan tahap pertama terminal haji selesai pada tahun 1981 dan sepenuhnyxa beroperasi pada tahun 1982.

Area ruang tunggu jamaah haji tersebar di area seluas 400.000 meter persegi, dan mengakomodasi hampir 3.800 peziarah yang datang dan 3.500 peziarah yang berangkat setiap jam.

Ruang tunggu itu dapat menampung 7.000 penumpang di ruang kedatangan dan 12.000 penumpang di area di luar ruang tunggu.

Sementara itu, ruang tunggu – ruang tunggu yang sangat canggih itu dapat menampung lebih dari 91.000 peziarah yang tiba dan 84.000 peziarah yang berangkat dalam sehari.

Ruang tunggu-ruang tunggu itu dapat menampung 312 perjalanan dengan rata-rata 13 perjalanan per jam, dan komplek ini juga mencakup 123 kamar hotel.

Kompleks terminal memiliki luas total 90.000 meter persegi, dan area plaza luar di bawah tenda memiliki luas 140.000 meter persegi dan melayani sekitar satu juta jamaah haji dan sekitar 9 juta jamaah umrah setiap tahun.

Kompleks ini mencakup 18 ruang tunggu penumpang yang akan melakukan perjalanan, termasuk 10 garbarata (jembatan yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang) termasuk garbarat untuk pesawat super besar Airbus 380 A.

Pada Agustus 2015, ruang tunggu jamaah haji telah mengalami perluasan besar-besaran, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasi, kapasitas dan layanan umum dengan durasi prosedur perjalanan yang berkurang hingga 45 menit. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin