Antrian Bus dan Penumpang di terminal Jati Kudus, Jawa Tengah.

Kudus, Aktual.com – Terminal Induk Jati Kudus, Jawa Tengah, mulai dipadati calon penumpang yang hendak balik ke tempat perantauan setelah menjalani libur Idul Fitri 1444 Hijriah selama beberapa hari di kampung halaman.

Menurut Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Jati Kudus Eli Risandi di Kudus, Kamis (27/4).

 

Kenaikan jumlah penumpang keberangkatan dari Terminal Induk Jati Kudus mulai terlihat sejak H+1 Lebaran dari sebelumnya jumlah keberangkatan penumpang hanya 1.022 orang, kemudian naik menjadi 2.533 orang.

 

Dari jumlah penumpang yang menuju ke luar daerah itu, untuk penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mencapai 2.487 orang, sedangkan penumpang bus angkutan kota dalam provinsi (AKDP) hanya 140 penumpang.

 

Sementara itu jumlah armada bus yang melakukan keberangkatan, kata dia, pada H+1 Lebaran mencapai 140 armada dengan dominasi bus AKAP.

 

“Baik jumlah bus maupun penumpang yang diberangkatkan mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Jumlah armada bus mengalami kenaikan 5 persen, sedangkan penumpang mengalami kenaikan hingga 31 persen,” ujarnya.

 

Sementara itu jumlah penumpang yang diberangkatkan pada H+2 Lebaran naik lagi menjadi 3.379 orang, sedangkan jumlah armada 186 armada.

 

Untuk H+3 Lebaran, jumlah penumpang yang diberangkatkan sedikit turun menjadi 2.998 orang, sedangkan jumlah bus yang diberangkatkan juga turun menjadi 173 armada.

 

“Berdasarkan data harian, baik jumlah armada maupun penumpang yang melakukan keberangkatan memang ada kenaikan dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.

 

Demikian halnya, kata dia, saat mudik Lebaran, jumlah penumpang maupun armada bus yang datang juga ada kenaikan dibandingkan tahun lalu.

 

Pada H-2 Lebaran jumlah penumpang yang datang mencapai 2.574 orang dan bus mencapai 172 armada, sedangkan tahun lalu jumlah penumpang yang datang sebanyak 2.481 orang dan jumlah bus sebanyak 141 armada.

 

Untuk puncak arus balik, kata dia, belum bisa diprediksi karena ada kebijakan soal kelonggaran libur Lebaran, sehingga saat arus balik dimungkinkan tidak berlangsung serentak.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra