Jakarta, Aktual.com — Pemerintah menganggap FIFA salah menafsirkan usulan pembentukan tim kecil terkait permasalahan sepakbola Indonesia. Delegasi FIFA yang dipimpin Konhzo memang sepakat membentuk tim kecil, namun pemerintah tidak sudi jika PSSI ikut masuk dalam tim bentukan FIFA tersebut.
“Kami hanya mengingatkan saja, bahwasanya saat bertemu Pak Presiden (Jokowi) sudah ada kesepakatan,” ujar Kepala Bidang Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, kepada wartawan, Rabu (4/11).
“Keputusan harus berjalan. Tidak mungkin kesepakatan dilanggar begitu saja, kecuali kalau saat itu (pertemuan dengan Jokowi, red), FIFA mengatakan menolak. Tapi ‘kan tidak ada. Kami hanya mengingatkan FIFA, kalau sudah mengatakan ‘A’, jangan balik kanan,” lanjutnya menjelaskan.
Gatot kembali mengatakan, bahwa “tim kecil” hanya bertugas melakukan komunikasi dengan FIFA dan AFC, yang nantinya diisi oleh unsur pemerintah, tanpa PSSI. Sementara tim Ad Hoc, lanjut Gatot, adalah hal lain dan dipersilakan berjalan.
“Saya juga sudah komunikasi dengan (Direktur AFC) James Johnson. Dia cerita ke saya bahwa mereka mengapresiasi keputusan Presiden. Mereka sampaikan ada komite Ad Hoc. OK, saya laporkan dulu kepada atasan (Menpora) saya dulu,” ungkapnya.
“Komite silakan berjalan. Tim kecil berjalan. Kami menghormati mereka. Kami masih berprasangka baik,” tandasnya.
Pada pertemuannya dengan delegasi FIFA dan AFC di Istana Negara hari Senin (2/11) lalu, Presiden RI, Joko Widodo yang didampingi Menpora Imam Nahrawi mencetuskan usulan membentuk sebuah tim khusus supaya komunikasi di antara mereka terjalin lebih baik, dalam rangka pembenahan sepakbola di Tanah Air.
Akan tetapi, FIFA dan AFC kemudian menyatakan akan membentuk tim Ad Hoc yang terdiri dari sejumlah stake holder, seperti pemerintah, PSSI, wasit, dan Asosiasi pemain sepakbola.
Artikel ini ditulis oleh: