Jakarta, Aktual.com — Terobosan baru properti sebagai bentuk inovasi masih terus berkembang. Terlebih, terobosan tersebut dibuat untuk mengatasi masalah di sektor properti, khususnya backlog atau ketimpangan terhadap kebutuhan rumah.

Dari sekian banyak terobosan properti, teknologi rumah kayu tahan api, tahan rayap, mudah disusun alias knockdown bisa menjadi pilihan. Belum lagi, teknologi ini mampu menghemat biaya pembangunan properti hingga 30 persen.

“Terobosan baru harus diikuti. Jika memang menjadi solusi tepat dan memadai dalam penyediaan rumah berkualitas, terjangkau dan ramah lingkungan,” kata Ekonom yang juga Direktur Riset Center of Rform Ob Economics Indonesia Mohammad Faisal kepada media, Senin (21/8).

Model bisnis properti yang berlangsung saat ini, lanjut dia, murni mengejar keuntungan. Kondisi itu menyebabkan harga tanah terus terkerek. Selain itu, model tersebut memberi celah yang sangat besar bagi pemodal yang menguasai lahan. “Harga dipengaruhi pengusaha dan pemodal.”

Faktor lain yang mempengaruhi masalah tanah adalah keberadaan spekulan. Spekulan ini mempengaruhi harga tanah di lapangan. Jika pemerintah tidak bertindak tegas atas permasalah ini, harga tanah melonjak tinggi. Harga tanah yang tinggi akan membebani pengembang serta konsumen kelas bawah.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu