Jakarta, Aktual.com — Indonesia Police Watch (IPW) mengingatkan jajaran kepolisian untuk mewaspadai gerakan radikal baru yang menebar teror bom di Indonesia, khususnya Jakarta.

IPW menilai ledakan bom yang terjadi di Mal Alam Sutera Tangerang diduga sebagai aksi gerakan radikal baru dari kawasan Xianjiang, RRC yang masuk ke Indonesia.

Demikian disampaikan Ketua Presisidum IPW, Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (29/10).

“IPW menilai kelompok radikal Xianjiang berbeda dengan kelompok radikal yang selama ini melakukan teror bom di Indonesia. Kelompok radikal selama ini lebih fokus menebar teror pada kepentingan barat, misalnya teror bom di Bali, kedutaan atau hotel mewah milik kepentingan barat,” ucap dia.

“Sementara teror bom di Alam Sutera sama sekali jauh dari kepentingan barat, tapi lebih kepada pusat keramaian yang menyangkut kepentingan etnis Tionghoa,” tambahnya.

Neta mengatakan, modus peledakan bom di Alam Sutera hampir sama dengan ledakan bom di luar pusat perbelanjaan Paragon Bangkok Thailand pada 1 Februari 2015 atau ledakan bom di sebuah kuil di Bangkok pada 17 Agustus 2015 lalu.

“Di Jakarta, Vihara Ekayana pernah diledakan bom pada 4 Agustus 2013 yang membuat 3 orang luka. Lalu ITC Depok pernah terkena ledakan pada Februari 2015. Mal Alam Sutera sendiri pernah pula kena serangan bom pada 9 Juli 2015 lalu. Serangan bom di ITC Depok dan Alam Sutera modusnya sama, yakni bom ledakan ringan diletakkan di toilet. Efek
yang ingin dicapai pelaku adalah sebaran asap yang bisa mematikan,” papar dia.

Oleh karena itu, IPW berharap aparat keamanan mencermati fenomena radikalisme dari
Xinjiang yang mulai masuk ke Indonesia. Bukan mustahil gerakan ini juga punya rangkaian dengan ISIS dan Indonesia adalah sasaran empuk bagi mereka, mengingat begitu banyaknya mal dan kepentingan RRC di Indonesia.

“Terutama jika tekanan pemerintah RRC terhadap etnis Uighur di Xinjiang meninggi, Polri perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi teror bom di Indonesia agar kasus bom Bangkok tidak melebar ke negeri ini,” tandas. Dia

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang