Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa merasa aneh dengan peristiwa ledakan di Gereja Oikoumene, Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (13/11). Terlebih, pelaku yang melakukan serangan di gereja tersebut diduga mantan terorisme dan baru selesai menjalani masa tahanan.

“Artinya, itu kan dalam pengawasan BNPT‎, kalau ada yang melakukan bom lagi, berarti kan pengawasan itu gagal,” kata Desmond saat dihubungi di Jakarta, Senin (14/11).

Dia mempertanyakan insiden nahas tersebut. Apalagi, baru-baru ini Pemerintah telah didemo oleh jutaan umat muslim, yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama selaku pihak yang telah menistakan Al-Quran dihukum.

“Di tengah kondisi hari ini yang suasana politik agak panas, akibat demo tanggal (4/11) dan sampai sekarang masih terasa, apakah ini bukan daripada mainan? Yang memainkan ini siapa? Apakah kelompok-kelompok yang katanya teroris itu mencari momen ini untuk membesarkan organisasi mereka? atau ini mainan dari kekuasaan juga?” ujar politikus Gerindra itu.

Kedepan, kata dia, pihak kepolisian harus bekerja secara hati-hati, dan tidak mudah memvonis terhadap pelaku terduga teroris. “Berhati-hati, jangan polisi mevonis-vonis orang sebelum jelas. Belom proses pengadilan, sudah menghukum orang sebagai teroris, ini yang menurut saya nggak sehat.”

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu