Subulussalam, Aktual.com – Warga Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh, dibuat cemas dengan kedatangan ‘dua tamu’ tak diundang ke pemukiman mereka. Yakni dua ekor gajah liar.
Pasalnya dua hewan berbadan bongsor itu merusak sudah merusak puluhan hektare lebih kebun kelapa sawit dan sayuran milik warga sehingga timbulkan kerugian hingga ratusan juta. Sejumlah gubuk petani pun ikut dirusaknya. Warga pun was-was untuk pergi ke kebun yang menanti untuk dirawat dan dipupuk.
Kepala Dusun Sepakat, Kecamatan Simpang Kiri, Syahbudin mengatakan kawanan gajah itu semakin sering memasuki pemukiman penduduk. Mengingat jarak kebun dengan pemukiman warga berdekatan.
“Tadi pagi ada warga melihat langsung gajah memasuki pemukiman, lalu kembali masuk ke lokasi perkebunan,” ungkap Syahbudin, di Subulussalam, Selasa (22/3).
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama warga sebenarnya sudah lakukan upaya mengusir gajah. Yakni dengan meledakkan petasan. Namun hewan dilindungi itu kembali memasuki kebun dan perkampungan penduduk.
Dia menduga dua gajah itu terjebak tidak bisa keluar jauh dari kebun, karena harus melewati aliran sungai besar. Akibatnya, hewan itu hanya bolak balik di kawasan kebun warga. “Gajah itu satu besar, satunya lagi kecil, mungkin anak gajah itu tidak bisa melewati aliran Sungai Penutungan yang lebar dan dalam,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama gajah memasuki desa itu sejumlah warga yang rumahnya berada di dekat kebun, terpaksa mengungsi ke rumah sanak famili lantaran takut menjadi sasaran amukan warga.
“Ada tiga rumah di sana ditinggal oleh pemiliknya, setelah gajah memasuki kebun petani di desa tersebut,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah harus berperan untuk menyikapi masalah ini, apalagi kawanan gajah itu sangat dekat dengan rumah penduduk, menyebabkan warga di sana ketakutan ke luar rumah, apalagi saat malam hari.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara